Falafel, Gorengan Arabia Nan Ajib
![]() |
Nyemil gorengan arabia yuk ( Foto: Rike) |
Kemarin sepulang mengantarkan keponakan gue ke sekolah, gue browsing nyari
gorengan arabia yang enak itu yang namanya Falafel. Eh nemu, ada di Jakarta.
Mereka jual Falafel frozen yang harganya murah meriah di sekitar Matraman,
Jakarta Timur. Nama tempatnya Cairo Food (dahulu namanya Piramida Food).
Gue naik busway dari rumah. Turun di terminal Manggarai, lalu mengojek ke
lokasi TKP Cairo Food. Ohh demi sebongkah bulatan kecil Falafel itu. Apapun kan
kujalanilah. Gunung pun kan kudaki, lautan kuseberangi. Demi apa? DEMI FALAFEL!!!
Sebelum lebih jauh cerita soal Falafel. Jadi Falafel ini masuk kedalam
kategori makanan Asia Timur Tengah & Afrika tapi kalau ditanya asalnya dari mana itu semua
maunya mengakui bahwa mereka punya andil dalam segumpal kecil bulatan bola yang
isinya kacang chickpea (kacang arab) pakai peterseli trus digoreng. Ada
tambahan bumbu lain tergantung selera.
Ada yang bilang gumpalan bola coklat tua kehijauan ini berasal dari Mesir
(Egypt), ada yang bilang dari India (karena mengunakan sistem pengorengan
dengan minyak banyak apa tuh istilahnya deep
fry ya), ada yang bilang dari Yaman, ada yang bilang dari Lebanon, ada yang
bilang dari Palestina bahkan ada yang bilang juga Falafel berasal dari Israel.
Jadi kagak jelas darimananya mah. Semua rebutan claim kalau Falafel itu milik
negerinya. HOHO!
![]() |
Ini Falafel Mekkah yang coklat bulet paling depan ( Foto: Rike) |
Tapi Mbohlah sakarepmu dewe mau bilang itu asalnya darimana. Yang penting
gue love at the first sight pada falafel gara-gara waktu makan pagi di Mekkah,
ada hidangan Falafel – si gorengan arabia ini terhidang di meja restoran
Fairmont Hotel Mekkah. Ya gue comotlah. Gue kira rasa-rasa kayak misro apa
combro gak tahunya begitu pertama kali nyampe di lidah..beuuuhh endes nih
gorengan kakak. Kayak ada teksturnya, kaya ada rongga-rongganya. Nyes. Wangi.
Gurih. Tapi yummy. Biasanya dimakan bareng Hummus yang berbahan dasar kacang
arab yang dihaluskan dengan bumbu-bumbu atau pakai saus cocolan Tahina.
Falafel juga bisa dibikin dalamannya sandwich, cuman kan perlu pakai roti
pitalah, salada lah, sayurannyalah ah ribet dah. Gue sih lebih suka makan
langsung dicocol sama sambel. Enyakkkkk kakakkk...
Setelah bergojek ria. Gak tahunya lokasinya Cairo Food deket sama Taman
Amir Hamzah. Ya, paling cuman sekitar 200-300 meteranlah. Gak jauh dari Masjid
yang ada disamping kali. Gue kira tadinya mereka itu semacam rumah makan kayak
di sekitaran Condet, Jakarta Timur yang memang menjual makanan khas timur
tengah. Gak tahunya gak demikian. Ini tampilannya aja mirip rumah pada umumnya
cuman didalamnya banyak barang alat masak kayak di dapur.
Menurut Mbak yang bekerja di dalam Cairo Food ini mereka lebih ke support untuk bahan-bahan makanan di
resto-resto makanan Timur Tengah. Produk mereka ada di beberapa tempat di
Jakarta, cuman harganya jadi agak berbeda sebab kan ya mungkin kena biaya lain
seperti sewa tempat, bayar-bayar apalagilah dsbnya deh. Mau gak mau harganya
pun agak jadi mahal.
![]() |
Oh Cantiknya (Foto: Rike) |
Sementara kalau beli di Cairo Food bisa lebih murah karena memang mereka
bukan berkonsep rumah makan kayak di resto-resto Arabia lainnya. Jadi mereka
itu lebih ke kitchen-nya aja. Tapi bisa pesan juga yang udah matangan (udah di
masak) ke mereka jadi kita tinggal lep-lep kunyah-kunyah mamam deh.
Beda sama resto-resto timur tengah yang biasanya kita nunggu dulu hingga
matang dan disajikan di piring yang cantik dengan hiasan-hiasan nah kalau kita
beli matangan di Cairo Food itu kita hanya dapat makan di box. Tapi
Alhamdulillahnya si Mbak tahu kalau gue semangat banget pengen langsung makan
itu yang baru mateng. Langsung gue ijin ke si Mbak,” Mbak, boleh ya saya makan
disini?”. Dan dibolehin sama Mbaknya. Falafel pun langsung gue telan
lep-lep-lep gitu.
Sambil mengunyah Falafel si gorengan arabia, gue pun ngobrol sama Mbak
Cairo Food. Mbak Cairo Food sempat menawarkan gue saus Tahina yang baru aja dia
racik. Kebetulan bersamaan dengan kedatangan gue, juga mereka lagi ada pesanan
dari Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta.
Si Mbak cerita kalau di tempat mereka biasanya yang beli Falafel juga beli
saus Tahina buat cocolan atau isian dalam sandwichnya. Emang sih nih saus
Tahina rasanya enak cuman agak gimana ya, bukan doyanan gue makanya lebih doyan
makan pakai saus sambel sachetan deh. Gue masih ngunyah sambil memperhatikan
freezer-freezer gede yang ada di depan gue. Isinya bahan-bahan makanan yang
biasanya buat masakan timur tengah sih, kayak daun anggur, segala rempahan,
segala bumbu.
![]() |
Gorengan arabia ( Foto: Rike) |
Gue pun bertanya dengan si Mbak lagi," Mbak yang punya Cairo Food
orang mana?”. Secara nama tempat ini kan Cairo Food All Arabian, kalau dia pun
orang Arab ya orang Arab mana gitu loh.” Oh yang punya orang Mesir asli (Egypt)
mbak”, eh langsung dikepala gue terbayang gambar-gambar orang mesir jaman
firaun yang tangannya ngadep kiri dan kanan kaku kayak ‘walk like an egyptian’ gitu hihihi...
Tapi mboh lah gue terus mengunyah dan terus ngobrol. Sampai akhirnya gue
diberi tahu kalau Falafel yang gue makan itu bukan mengunakan chickpea atau
kacang arab. Tapi herannya gue gak ngerasa itu berbeda.Ternyata mereka
mengunakan kacang hijau yang rasa dan teksturnya mirip dengan chickpea ya. Mungkin
karena bumbu-bumbunya mirip sama Falafel pas di Mekkah ya jadi...Ayo hajar aja
dah. Gak peduli deh itu kacang apa yang penting kunyah trozz boss. Tapi pas baca di beberapa artikel di internet ternyata Falafel gak melulu harus pakai chickpea, ada yang pakai kacang koro dan kacang buncis juga.
Ohya kalau beli frozen dan yang matang harganya sama sekitaran Rp 30.000/
10 butir bola Falafel perbutir sekitar Rp 3.000 deh (tahun 2018) kalau beli di tempat. Enaknya kalau matang tinggal lep tapi kalau
beli frozen bisa nunggu kapan waktu ingin makan di rumah sambil ngeteh hangat
pas ujan-ujan juga asyik.Tinggal pilihan kita sih yang mana yang kita inginkan.
Mau langsung matang atau mau nunggu bisa nyemil di rumah.
Ini alamatnya Cairo Food kalau mau icip icip beli Falafel ya Kakak bisa
tenggok ke website mereka disini.
#falafel #gorengan #middleeast #egyptfood #palestine #israel #lebanon #sudan #yemen #india #food
Sumber:
kok penasaran si ama ceritamu. jadi rasanya manis apa gurih sebenernya. Soalnya aku pecinta makanan 'aneh-aneh', yang dari negara manapun doyan
ReplyDeleteRasanya gurih-gurih gimana gitu tapi karena ada daun parsley/peterselinya dan bumbu-bumbu rempah jadi gak biasa deh. asin sih gak terlalu, gak kayak bitterbalen atau crochet, agak renyah juga. kalau pakai daun ketumbar/ketumbar bubuk lebih wangi waktu masuk kegigit gigi di mulut. coba aja, aku sih suka. kalau mau coba resep yang mudah ada di beberapa website/blog kuliner yang ada di Indonesia.:) selamat mencari dan menikmati. salam nyam nyam.
Delete