Chaching Prudential, Belajar Uang Bikin Anak Senang
![]() |
Belajar uang bareng band ChaChing yuk ( Foto: Rike) |
Siapa sih yang gak cinta uang? Gak hanya orang
dewasa aja yang nerima uang matanya berbinar binar, anak kecil juga merasakan
yang sama loh. Apalagi uangnya bisa buat jajan baso, cilok, cilor,cilung, beli
PS 4 atau beli boneka. Masalahnya apa tiap hari kita menerima uang? Terus siapa
yang ngasih uang ke kita? Dari mana sih datangnya uang? Gimana sih dapatin
uang? Lewat ChaChing-nya Prudential, anak kecil juga bisa belajar tentang uang
dengan cara yang menyenangkan. Bosenlah kalau anak kecil malah dikasih materi
kuliah S3 Teori Ekonomi Makro atau Keuangan yang njelimeti. Gak sesuai porsi.
Bisa langsung ke UGD, wah bahaya itu!
Syukurnya nih, ada juga yang bisa memahami bahwa
mengedukasi anak kecil jaman now itu berbeda dengan mengedukasi anak jaman old,
apalagi mahasiswa S3 yang sudah siap menerima materi tentang edukasi keuangan
nan njlimeti itu. Gak usah susah-susah yang simpel tapi mengena itu sih yang
dibutuhkan. Gimana secara psikologis anak kecil itu suka kan bermain (hehe gue
juga sih masih suka bermain). Juga melakukan hal-hal yang membuat hati senang.
Kayak melakukan hal yang kreatif seperti mengambar, mewarnai, bercerita tentang
impiannya, bergerak, berjalan, melakukan aktivitas menempel, menyobek kertas,
menonton film kartun serta bernyanyi.
![]() |
Saling belajar tentang uang di workshop ChaChing ( Foto: Rike) |
![]() |
Dari komunitas Kampung Vietnam sedang presentasikan impiannya ( Foto: Rike) |
ChaChing Money-Smart Kid, mengemas ilmu-ilmu nan
njelimeti dari teori-teori di kelas kuliah ekonomi keuangan itu semua menjadi
sebuah edukasi menyenangkan yang sesuai untuk anak-anak. Terutama mereka yang
masih duduk di bangku sekolah dasar, dari usia 7 sampai 12 tahun. ChaChing merupakan program pengelolaan keuangan yang
telah memenangkan penghargaan dan memiliki peringkat tinggi dan berupaya untuk
membantu menanamkan keterampilan dalam hal kecerdasaan mengelola uang bagi
anak-anak di seluruh Asia.
![]() |
Blogger Echi Mustika juga ikutan dapat edukasi keuangan dari ChaChing ( Foto:Rike) |
![]() |
Foto bareng karakter band ChaChing ( Foto: Rike) |
Dalam program ini juga menekankan pada materi ilmu
ekonomi dan sosial yang diperkuat fokus pada bidang ketrampilan pengelolaan
keuangan, matematika, perencanaan dan analisa. Siswa yang mendapat edukasi ini
juga dirangsang untuk menggunakan pemikiran yang berbeda serta kritis untuk
membuat keputusan mengenai cara mengelola keuangan mengunakan 4 konsep yaitu
gimana sih cara mendapatkan uang (Earn),
Menabung (Save), Belanja (Spend) dan gimana menyumbangkan uang
mereka (Donate) didalam kehidupan
sehari-hari mereka yang didukung oleh sikap positif sehingga dapat mengali dan
meningkatkan ketrampilan dalam mengelola keuangannya.
Pertama gue bertemu ChaChing sebenarnya sudah
cukup lama. Di meja kantor lama sekitar tahun 2012-an, ada kertas credential
kantor yang bergambar ChaChing band full team. Waktu itu belum tahu namanya
siapa dan cuma suka aja liat gambar tokoh kartun yang cerianya, sekarang sih
sudah kenalan siapa aja mereka hehe. Dikenalin mbak Esa dan mas Arief,
trainernya workshop ChaChing di acara Workshop ChaChing di Taman Mataram, Taman
Literasi Keuangan di wilayah Jakarta Selatan hari Sabtu,30 Juni 2018 lalu.
![]() |
Yuk lah kita belajar sama Mbak Esa trainernya ChaChing ( Foto:Rike) |
Chacing itu grup band, yang personilnya ada 6
orang dan semua merupakan perwujudan dari karakter manusia dalam mengelola
keuangannya. Ada yang namanya Prudence yang suka menabung dan bijak mengunakan
uang, Bobby yang gak punya rencana keuangan dan suka membelanjakan uang untuk
hal yang perlu-perlu amat, Justin yang suka berdagang dan punya banyak ide cemerlang,
Zul yang punya ambisi beli mobil keren jadi perlu menabung, Charity yang
hobbynya berbagi dan beramal serta si Pepper yang hobby belanja.
Prudential Indonesia sudah memperkenalkan Cha-Ching di tahun 2012 kemudian
memasukkan nilai-nilai pengelolaan uang dasar dari “Cha-Ching” ke dalam
kurikulum Sekolah Dasar di Sidoarjo, Jawa Timur, di tahun 2017. Kurikulum Cha-Ching sudah diimplementasikan di 602 sekolah
di Sidoarjo dan menjangkau lebih
dari 29.000 siswa Sekolah Dasar dan sekitar 1.000 guru (data dari siaran pers
Prudential).
![]() |
Sebagian perwakilan dari komunitas se-Jabodetabek ( Foto:Rike) |
![]() |
Prudential, OJK dan Prestasi Junior ( Foto Rike) |
Dan dulu kan kantor lama pernah bekerja sama
dengan pihak Prudential, gue memang gak turun langsung, karena mereka
bekerjasama dengan divisi yang memang berkaitan dengan Coorporate Social
Responsibility (CSR) di kantor lama, berbeda dengan divisi gue. Jadi gue cuma
tahu sekilas dari Bu Dila, bos di kantor lama tentang ChaChing yang didukung
Prudential ini. Dari Bu Dila, gue tahu kalau kata ChaChing itu berasal dari
bunyi uang yang krincing krincing (dan ternyata sama Mba Esa dikoreksi, itu sebenernya
dari bunyi mesin uang kalau di luar negeri terdengar seperti Cha-Ching begitu).
Sampai di rumah, ketika salah satu kertas di kantor terangkut pulang, ponakan
gue bertanya. “Wah ada ChaChing tante! Itu kan yang di TV kabel itu”, kata si
kakak Balqis yang waktu itu masih SD.
Bener aja, sampai Adiknya Aisyah kemarin pun
bilang kalau dia pernah menonton film kartun ChaChing di TV kabel. Kata
Aisyah,” Ituloh tante kartunnya yang orangnya nyanyi-nyanyi satu grup”. Begitu
kata dia. Dan iya bener, bersama Carton Network, ChaChing disiarkan setiap hari
di saluran TV kabel itu dengan konsultasi dari spesialis pendidikan anak-anak
Dr. Alice Wilder.
![]() |
Beberapa personil band ChaChing ( Foto:Rike) |
Tapi gue juga sempat nenggokin Youtube channelnya
dan websitenya Chaching. Keduanya punya peran masing-masing untuk mengedukasi
lewat salurannya. Selain bisa menarik perhatian anak-anak, orangtua dan
keluarga juga bisa membantu mereka dan bekerjasama dalam membimbing anak-anak
ke arah yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka.
![]() |
Materi ajar kurikulum belajar uang lewat ChaChing, ada mata uang khususnya ( Foto:Rike) |
Juga menurut siaran pers Prudential, kurikulum Cha-Ching ini sejalan dengan sebuah studi dari University of Cambridge yang
mengungkapkan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial mulai usia 7
tahun. Maka itulah, sangat penting memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan
sejak usia tersebut. Tujuannya sendiri untuk memberikan pemahaman dasar
mengenai pentingnya nilai uang sehingga diharapkan anak-anak dapat membuat
keputusan finansial yang lebih baik saat dewasa.
Dan pada saat
workshop tentang ChaChing, Sabtu (30/06) lalu di Taman Mataram, Jakarta Selatan
itu PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencoba mengenalkan
kurikulum “ChaChing “ kepada komunitas edukasi di Jabodetabek, untuk membantu
menanamkan ketrampilan pengelolaan uang dasar, khususnya kepada anak-anak usia
7 hingga 12 tahun. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan Prudential
Indonesia terhadap upaya peningkatan literasi keuangan sejak dini, dimana
sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( POJK) No.76/POJK.05/2016,
melalui edukasi keuangan pada masyarakat Indonesia.
![]() |
Foto keluarga Prudential, OJK, Prestasi Junior dan Komunitas ( Foto: Rike) |
![]() |
Pak Jens Reisch, Presdir Prudential Indonesia ( Foto: Rike) |
Dalam kegiatan workshop itu, Jens Reisch (President Director Prudential
Indonesia) mengatakan, “Prudential
percaya bahwa sebuah bisnis yang bertanggung jawab adalah binis yang
berkomitmen untuk memberi kembali dan mengembangkan orang-orang serta
lingkungan sekitarnya. Prudential Indonesia berkomitmen untuk mendukung usaha
pemerintah dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan dan mengurangi
kesenjangan proteksi.”
Workshop ini selain
dihadiri dari pihak Prudential Indonesia, Prestasi Junior juga dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan mereka yang tergabung dalam komunitas yang ada di
sekitar Jabodetabek, media dan para blogger. “Inisiatif yang dijalankan oleh Prudential Indonesia untuk memberikan
literasi keuangan pada anak membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai
pihak terkait untuk memperluas manfaatnya. Oleh karena itulah, melalui kegiatan
‘Workshop Kurikulum Cha-Ching Bersama Sahabat Cha-Ching’, Prudential Indonesia
ingin merangkul perwakilan komunitas edukasi di Jakarta dan sekitarnya, untuk
terus bekerja sama meningkatkan awareness
dari masyarakat Indonesia,” terang Corporate Communications and Sharia Director
Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo.
![]() |
Eh ada Prudence di belakang si bapak, lagi apa ya? ( Foto: Rike) |
Sewaktu ikutan belajar keuangan dengan gaya santai di antara rimbunya pohon di taman Mataram gue dan teman-teman blogger yang datang bersama-sama dengan teman-teman dari komunitas Kampung Vietnam (yang mencoba membantu teman-teman anak jalanan di sekitar lokasi komunitasnya tinggal) dan teman-teman dari Komunitas Mengajar juga duduk bareng satu tim kelas di bagian tengah taman. Harapannya agar kita bisa juga menularkan ilmu pengetahuan yang kita dapat dari workshop ChaChing ini kepada khalayak yang lebih luas lagi.
Sambil belajar
keuangan dengan gaya anak-anak, kami juga diedukasi bagaimana sih seorang
trainer itu bisa menyampaikan pengetahuan yang ia dapat kepada siswa-siswinya
di komunitas yang diajarkannya. Tentunya diajarkan oleh trainernya Mbak Esa dan
Mas Arief dengan cara yang gak bosenin deh. Kita boleh sambil nganyem snack
atau minum. Kita bisa ikutan game, bisa mewarnai, mengambar sampai bisa
melibatkan semua anggota tubuh untuk belajar keuangan lewat ChaChing. Kita juga
dapat materi tentang cara mengajar kurikulum ilmu keuangan ala Chaching dari
pihak Prudential.
![]() |
Pak Jens sedang memberi sambutan ( Foto: Rike) |
Yang paling
menyenangkan ya, disela-sela belajar keuangan ini kita bisa nonton film kartun
ChaChing haha...bawaannya kayak pas jaman masih SD ya. Belajar uang jadi gak
beban. Yang lucu ternyata, gue rasa bukan hanya anak kecil yang perlu diedukasi
dengan cara menyenangkan seperti ini, psssttt...kita-kita yang sudah dewasa
kayaknya boleh juga diedukasi sambil senang-senang begini. Kita jadi bisa
bedain mana kebutuhan dan keinginan. Terus sambil curhat colongan juga malah
hehehe...
Tentu dengan adanya workshop ini ada suatu harapan ke depan. Nah, Jens Reisch ini juga menyampaikan mengenai harapan
yang ingin digapai, “Harapan kami, komunitas edukasi yang hadir pada hari ini
yaitu Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia, Komunitas Jendela, BEBEK
Berkarya, Komunitas Kampung Vietnam dan Mari Mengajar dapat menguatkan komitmen
yang sama dengan Prudential Indonesia untuk memberikan pendidikan keuangan
kepada anak dengan cara yang menyenangkan, dan ke depannya Cha-Ching dapat
menjadi sebuah bagian penting dalam kurikulum pendidikan formal serta non-formal
bagi anak-anak”.
![]() |
Jangan lupa sisihkan 10% buat ditabung ya ( Foto: Rike) |
Sewaktu workshop, gue sempat ditanya tentang kesan dan pesan. Memang pesan
yang gue tangkap pertama adalah jangan lupa menabung. Jadi itulah yang gue
sampaikan ke media internal yang mewawancarai. Cuman setelah gue kupas lebih
jauh dengan membaca semua materi yang diberikan oleh pihak Prudential
Indonesia, kayaknya apa yang gue sampaikan di media internal Prudential masih
kurang deh. Ternyata tuh ChaChing lebih besar dari yang gue tangkap. Dalam
materi yang diberikan itu lebih banyak dan lebih dalam tentang bagaimana
belajar tentang mengelola dan mendapatkan serta memanfaatkan uang secara
bijaksana termasuk untuk kegiatan beramal.
![]() |
Belajar tentang uang bersama komunitas di workshop ChaChing, ( Foto:Rike) |
Sebenernya kalau kurikulum pendidikan ChaChing seperti ini bisa benar-benar serius diterapkan di Indonesia, mungkin Indonesia akan lebih berimbang ya. Ya, dimana yang kaya membantu yang kekurangan, yang kekurangan bisa belajar menjadi lebih baik secara ekonomi, yang punya ide-ide cemerlang bisa tersalur dan yang sering belanja pun bisa tetap menghasilkan karya terbaiknya. Ya jadi kalau gue lihat, karena ChaChing ini mengabungkan bermacam ilmu pengetahuan menjadi satu, bukan soal ini IPA- itu IPS lagi, ini barat- itu timur, ini utara-itu selatan lagi.
Kayaknya bisa-bisa aja deh suatu hari nanti Indonesia jadi negara yang
makmur paripurna. Asal semua jangan hanya melihat dari menara gading
masing-masing suatu masalah, tapi mau turut berperan serta dan bekerjasama.
Karena kerjasama itu harganya masih mahal di negeri ini, apalagi kalau masih
mementingkan ego masing-masing.
![]() |
Mau main ludo ChaChing dulu ya sama ponakan ( Foto: Rike) |
Yah, kalau begitu marilah kita Aammin doakan Indonesia yang lebih baik lagi
dari sekarang, semoga aja terkabul. Sekarang gue mau main ludo Chaching dulu bareng ponakan gue ya mumpung dia lagi liburan gitu hehe...
#Chaching #sahabatChaChing #BelajarChaChing dan
#LiterasiKeuangan.
Comments
Post a Comment