Kisah getir bocah-bocah penambang cobalt, bekerja demi batere HP kita yang selalu nyala
Gue bingung mau
nulis apa. Agak lemes. Sedih tepatnya. Sejak
kemarin lihat kanan kiri berita unik baru, tapi tadi malam mata gue malah
mampir ke sebuah video tentang anak kecil dari afrika yang bekerja di tambang
cobalt. Cobalt itu digunakan untuk isian batere HP biar selalu nyala. Dan Video di twiiter itu gue dapat dari milik akun
Sasja beslik seorang head of sustainable
finance di nordea. Video ini setelah gue telusuri ternyata diambil dari
skynews, jadilah gue baca-baca di skynews.com yang melakukan investigasi ke
Congo (Democratic Republif of Congo).
![]() |
dipukuln via dailymail |
Disebut namanya
Dorsen, umurnya 8 tahun. Anak ini kerja ditambang bawa-bawa batu cobalt hasil
tambang dan milah milah. Dorsen sering dipukulin selama kerja dibawah hujan
dan tanpa alas kaki pula ketika mengangkut
batu cobalt itu. Dia belum cukup dapatkan uang untuk makan hari itu dan dengan kerja yang hampir 12 jam sehari. Gue
langsung kepikiran ponakan gue dan adek-adek gue cuy. Ini mereka mah umur
segini lagi bahagia-bahagianya sekolah. Ini si dorsen mah boro-boro mau bisa
bersenang-senang main kali, boro-boro bisa belajar di sekolah, wong untuk makan
aja susah. Ini kok ya kemana orang tuanya tapi yang lebih pilu lagi kok
pemerintahnya tega anak sebocah dorsen dibiarkan kerja kayak budak. Kita aja
yang udah dewasa gak boleh kerja kayak budak lagi masak anak bocah ingusan
disuruh kerja rodi. Kejam banget ya bisnis. Gue ampe gemeter pegang handphone.
Ini jangan-jangan cobalt yang ditambang sama tangan-tangan mungilnya si dorsen.
Yang capek, keringetan, lelah dan tetep aja salah. Yang ditindas demi bisa
makan. Sedih bangettttttt guaaaaaa pingin nangis ini jadinya.
![]() |
ngangkut cobalt via dailymail |
Nah terus
temennya yang juga ikut nambang ada
namanya richard (11) sering menderita sakit selama kerja ditambang cobalt, trus
ada monica (4) yang juga bantuin ngumpulin batu. Mereka semua gak pake sarung
tangan ataupun penyaring debu cobalt sementara WHO menyatakan kalau debu cobalt
tuh bahaya buat kesehatan. Di artikel amnesty.org, ada paul (14) yatim piatu yang kerja sejak umur
12 dan bekerja hampir 24 jam di dalam tambang. Dia menderita sakit. Ibu
angkatnya mau dia sekolah aja tapi bapak angkatnya manfaatin dia untuk kerja di
tambang ini. Ada juga Francois dan charles, anaknya yang kerja untuk
ngebiayaian sekolah yang biayanya terbilang mahal.
Hodoooohhh Gustiiiiii
Nyeriiiiiii kepalaaaaa gueee...
![]() |
Francois dan anaknya charles, demi biaya sekolah mahal via amnesty.org |
Gak sampe situ
doang, masih ada lanjutannya ituh. Jadi ini ada penambang dewasa yang menderita
tumor setelah minum dari air yang tercemar limbah tambang cobalt. Bahkan para
ibu melahirkan bayi dengan gejala penyakit misterius, dimana bayinya lahir
dengan ruam dan spot di beberapa bagian tubuhnya si bayi.
![]() |
monika kecil (4) yang juga kerja di tambang ngumpulin/sortir cobalt via dailymail |
Emang Congo
menjadi salah satu pemasok cobalt yang lumayan besar di dunia ini, disebut
skynews sampai 60%. Iyeh jadi kaya orang-orang diatas sana dan kita gaya pake
handphone tapi kalau liat bocah-bocah lapar musti nahan sakit karena kerja rodi
begini jadi gak pengen gonta-ganti
handphone.
Nah kalau di
artikelnya amnesty.org sih dijelasin lebih detail juga soal kemana cobalt ini
dibawa. Kalau gak salah liat dari congo mereka bawa hasil tambang ini ke china
terus dari china baru dioper ke seluruh
dunia.
Hallooooo yang
hobby pamer-pamer hp baru terus-terusan. Coba di cek dulu sebelum pamer-pamer. Itu
baterenya hasil cobalt nambang dimana, bikin orang jadi mati apa gak, bikin
orang sakit apa gak, bikin lingkungan sekitar tercemar, bikin anak gak sekolah gak, bikin emak-emak hamil anaknya penyakitan apa kagak. Coba difikirin
dulu kalau kita berlebayan.
Dan sekarang
jadi ikutan parno gue.
Apakah batere HP gue?
Sumber:
Comments
Post a Comment